Senin, 28 April 2008

Bontang kota TAMAN



Yang kurindu dari Bontang
  1. Pastinya keluarga semua ada disana Ayah , Ibu dan saudara2ku tercinta juga buat ponakanku yang cantik2 Nadine, Sera, n Yola
  2. Teman2 dekatku yang ada di kanaan miZ u all
  3. Someone who give me a sweet memory
  4. O ya g lupa buat anjing2ku yang imut, galak n ngangeni
  5. Ne' Rante yg biasa di panggil setang
  6. Ote2, sanggar n semua gorengan pokoknya dibontang enak2 gorengannya
  7. Coto makasar di dpn raodah
  8. Bolu di koperasi
  9. makan gorengan di bontang kuala
  10. main ke kebun ada kolam ikan lo....
  11. pokoknya banyak d..........

Menerobos Lampu Merah

Dari kejauhan, lampu lalu-lintas di perempatan itu masih menyala

hijau. Jack segera menekan pedal gas kendaraannya. Ia tak mau

terlambat. Apalagi ia tahu perempatan di situ cukup padat, sehingga

lampu merah biasanya menyala cukup lama.

Kebetulan jalan di depannya agak lengang. Lampu berganti kuning. Hati

Jack berdebar berharap semoga ia bisa melewatinya segera. Tiga meter

menjelang garis jalan, lampu merah menyala. Jack bimbang, haruskah ia

berhenti atau terus saja.

"Ah, aku tak punya kesempatan untuk menginjak rem mendadak,"

pikirnya sambil terus melaju.

Prit! Di seberang jalan seorang polisi melambaikan tangan memintanya

berhenti. Jack menepikan kendaraan agak menjauh sambil mengumpat

dalam hati. Dari kaca spion ia melihat siapa polisi itu. Wajahnya tak

terlalu asing.

Hey, itu khan Bob, teman mainnya semasa SMA dulu. Hati Jack agak

lega. Ia melompat keluar sambil membuka kedua lengannya.

"Hai, Bob. Senang sekali ketemu kamu lagi!"

"Hai, Jack." Tanpa senyum.

"Duh, sepertinya saya kena tilang nih? Saya memang agak buru-buru.

Istri saya sedang menunggu di rumah."

"Oh ya?" Tampaknya Bob agak ragu.

Nah, bagus kalau begitu. "Bob, hari ini istriku ulang tahun. Ia dan

anak-anak sudah menyiapkan segala sesuatunya. Tentu aku tidak boleh

terlambat, dong."

"Saya mengerti. Tapi, sebenarnya kami sering memperhatikanmu

melintasi lampu merah di persimpangan ini."

O-o, sepertinya tidak sesuai dengan harapan. Jack harus ganti

strategi.

"Jadi, kamu hendak menilangku? Sungguh, tadi aku tidak melewati lampu

merah. Sewaktu aku lewat lampu kuning masih menyala." ... Aha,

terkadang berdusta sedikit bisa memperlancar keadaan.

"Ayo dong Jack. Kami melihatnya dengan jelas. Tolong keluarkan

SIMmu."

Dengan ketus Jack menyerahkan SIM, lalu masuk ke dalam kendaraan dan

menutup kaca jendelanya. Sementara Bob menulis sesuatu di buku

tilangnya. Beberapa saat kemudian Bob mengetuk kaca jendela.

Jack memandangi wajah Bob dengan penuh kecewa. Dibukanya kaca jendela

itu sedikit. Ah, lima centi sudah cukup untuk memasukkan surat

tilang. Tanpa berkata-kata Bob kembali ke posnya.

Jack mengambil surat tilang yang diselipkan Bob di sela-sela kaca

jendela.

Tapi, hei apa ini. Ternyata SIMnya dikembalikan bersama sebuah nota.

Kenapa ia tidak menilangku. Lalu nota ini apa? Semacam guyonan atau

apa?

Buru-buru Jack membuka dan membaca nota yang berisi tulisan tangan

Bob.

"Halo Jack, Tahukah kamu Jack, aku dulu mempunyai seorang anak

perempuan. Sayang, ia sudah meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut

menerobos lampu merah. Pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan.

Begitu bebas, ia bisa bertemu dan memeluk ketiga anaknya lagi.

Sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada. Kami masih terus

berusaha dan berharap agar Tuhan berkenan mengkaruniai seorang anak

agar dapat kami peluk. Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi

itu. Betapa sulitnya. Begitu juga kali ini. Maafkan aku Jack. Doakan

agar permohonan kami terkabulkan. Berhati-hatilah. (Salam, Bob)."

Jack terhenyak. Ia segera keluar dari kendaraan mencari Bob. Namun,

Bob sudah meninggalkan pos jaganya entah ke mana. Sepanjang jalan

pulang ia mengemudi perlahan dengan hati tak tentu sambil berharap

kesalahannya dimaafkan.

~~~

Tak selamanya pengertian kita harus sama dengan pengertian orang

lain. Bisa jadi suka kita tak lebih dari duka rekan kita. Hidup ini

sangat berharga, jalanilah dengan penuh hati-hati.

---

Cinta sejati

Setelah Menunggu 30 Tahun

Bagi yang tidak percaya dengan keabadian cinta, sebaiknya mendengar

cerita ini. Desember lalu, setelah menunggu selama 30 tahun, sepasang

kekasih dari Korea Utara dan Vietnam akhirnya bersatu dalam

pernikahan. Tiga dasawarsa bukanlah waktu yang pendek, tapi mereka

berhasil menjaga kesucian cinta mereka dari seberang lautan.

Kisah cinta ini bermula saat seorang mahasiswa kimia asal Vietnam

pergi ke Korea Utara pada 1971 untuk belajar. Mahasiswa muda itu,

Pham Ngoc Canh, jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang

wanita yang sekilas dilihatnya melewati pintu laboratorium di

Hamhung, tak jauh dari Pyongyang.

Pham pun nekat menemui Ri Young-Hui. Mereka lalu bertukar hadiah,

Pham memberi foto dan Ri memberikan alamat yang ditulis di sobekan

kertas.

Mereka bertemu diam-diam dan berpisah diam-diam. Pham memberitahu ibu

Ri agar memaksa putrinya menikah dengan pria lain saja karena mereka

berdua tidak mungkin dipertemukan. Rezim Korea Utara melarang

warganya berhubungan dengan orang asing, meski dari negara komunis

seperti Vietnam.

Ri menolak saran Pham dan ibunya untuk menikah dengan pria lain.

Bahkan ketika Pham pulang ke Hanoi karena tugas belajarnya selesai,

Ri berusaha bunuh diri. Pham pun akhirnya bertekad untuk

memperjuangkan cinta mereka.

Dibantu oleh ibu Ri, kedua kekasih ini menjalin hubungan hanya lewat

surat selama 20 tahun tanpa pernah bertemu sekalipun. Surat terakhir

diterimanya pada 1992.

Mengetahui Ri tak mungkin memperjuangkan persatuan mereka kembali,

Pham pun mengambil inisiatif untuk selalu mengusahakan pertemuan

mereka kembali.

Sebagai seorang penerjemah tim olahraga nasional, Pham beberapa kali

mengunjungi Korea Utara. Kesempatan ini selalu digunakannya untuk

menghubungi Ri. Namun, usahanya selalu gagal. Orang-orang di Korea

Utara selalu mengatakan, Ri telah menikah atau meninggal, tapi Pham

lebih percaya kesejatian cinta Ri ketimbang omongan orang-orang. Ia

menolak untuk percaya telah kehilangan kekasihnya.

Pham juga pernah berusaha melunakkan kakunya birokrasi dengan membawa

40 surat cinta dalam bahasa Korea yang dikumpulkannya selama 20 tahun

itu ke Kedutaan Besar Korea Utara di Hanoi. Ia berharap mereka mau

membantu. Namun usaha ini, seperti perjuangan sebelumnya, menemui

ketidakpastian.

Tahun-tahun terus berlalu dan rambut mereka sudah mulai beruban,

namun cinta mereka tak juga pupus. Tahun lalu, Pham melakukan usaha

terakhirnya saat ia mendengar delegasi politik Vietnam berkunjung ke

Pyongyang.

Ia kemudian menulis surat kepada Presiden dan Menteri Luar Negeri

Vietnam. Usahanya kali ini tak sia-sia. Beberapa bulan kemudian, ia

mendapat jawaban yang ditunggunya selama 30 tahun: pemerintah Korea

Utara mengizinkannya untuk menikahi Ri Young Hui.

September lalu, pasangan yang telah berusia 50 tahunan itu bertemu

kembali. Mereka pun sepakat untuk tidak menunda-nunda lagi pernikahan

yang sudah lama dinantikan itu. Desember lalu, di Hanoi, keduanya

menikah dengan dihadiri 700 tamu yang datang dengan mata berkaca-

kaca. bbc/qaris

Minggu, 27 April 2008

MY PIC IN JOGJA




Ini adalah gambar duniaku yang berkaitan dengan jurusanku di univesitas pembangunan nasional yaitu jurusan teknik pertambangan yg kiri adalah team Mine plan design n yg bawah refreshing bersama teman2 kontrakan ke obyek wisata keteb pass.

Kanaan Desa tercinta

Rasa rindu ini selalu ada walaupun aku berada dalam suasana yang meriah seakan ada yang kurang menyentuh jiwa ini kala teringat suasana itu suasana dimana ada canda tawa kepolosan hati tanpa adanya sandiwara tanpa adanya intervensi sosial hanya ungkapan perasaan itu yang selalu kita inginkan dalam hidup ini segala bentuk pikiran tertumpa hanya pada saat itu tanpa ada pikiran yang melambung jauh. Dilengkapi candaan yang sedikit berupa ejekan ataupun gosip seputar kanaan yang lg hot yang terangkum dalam kanaan post aktual, tajam dan unterpercaya hanya sekedar membuat suasana jadi ramai. Menggunjingi sekitar kita seakan kita yang paling ter........
ha...ha....ha.....ha........ lepas rasanya hati ini membuat kita lupa akan segalanya tapi ini lah hidup jalani aja jangan pernah disesali itu intinya.
ini adalah salah satu cerita tentang persahabatan, cinta , dan masa depan......
sore itu seperti biasa teman2 sekumpulan lg asyik ngumpul di decker( itu lo tempat duduk2 yang biasa dibuat agak besar dari papan yang biasa ditulisi macam2 dgn cat untuk menampung banyak anak2 biar bisa ngumpul and menjadi markas lah?!?! ah bingung juga ngomongnya) sore itu biasa yang selalu hadir duluan hanya untuk minum kopsu ( kopi susu) n rokok gratis saya sendiri, rerung buntal( sekarang pns di btg tepatnya di kantor lurah api2 btg), rondo(sekarang menjadi anggota kepolisian yg di t4kan di btg jg), n bucci (sekarang bekerja pada salah satu kontraktor tpatnya PT.PAMA di btg) saat itu status kami masih bambongan cari ndiri d artinya cuma Bucci aja yang uda kerja. Terjdi kesepakatan sore itu untuk melakukan kunjungan ke salah ce yg menjadi incarannya bucci ( mary di kampis) biasa aja???? g ah yg g biasa yaitu misi dilakukan saat subuh hari???? mau maling anak orang??? bukan...... tapi kita punya alibi yaitu alasan pura2 abis jogging ( lari subuh) trus mampir di rumah ce itu he....he...he.....jgn gila dong!!!!! bsknya jam 5 subuh alarm mulai berbunyi. rasa kantuk yang teramat dalam membuat malas utk bangun dari t4 favorit tapiiiiiiiiii demi teman saya harus melawan rasa ini. merdeka!!!!!
Samar2 kudengar langkah rondo yg mendekati jendela kamarku "chank....chank....." suara rondo pelan."yoi, ntar" jar ku. Hal tersulit subuh itu adalah membangunkan babi lg tidur( Rerung buntal) ampe nyokapnya ikut bantuin banguni coz kita uda teriak2 g bangun2.
Depan rumah Bucci, Bucci uda siap2 sambil mengisap sebatang rokok. lo...lo...... ini mo jogging koq ngerokok???? halah jogging kan cuma basa basi. akhirnya kami berjalan eh jogging eh.. jalan eh...jogging... ah bingung.. sambil mengisap rokok ha...ha... jogging subuh ini menempuh perjalanan kurang lebih 3 km jauh g??? rutenya start di markas ( deker dpn rumah Bucci), ke seberang, lewat HOP 4 (kompleks perumahan PT.Badak), kilo 6 , turun ke terminal beli gorengan di terminal, kemudian melanjutkan perjalanan ke kampis, finish di rumah mary.
Tiba di rumah mary udah terang kira2 jam setengah 7 pagi Bucci langsung pasang akting senam tu..wa..tu....wa....tu.....wa....trus kite2 juga disuruhnya senam biar diliat ma orang dalam rumah jar nya trus kita disuruh teriak2 selamat pagi!!!!!!selamat pagi!!!!! dasar orang gila masih pagi uda teriak2 didepan rumah orang. Untungnya kita uda akrab ma ortu nya mary jadi sambutan hangat datang dari dalam jga. Intinya misi hari itu sukses banget d.....rasanya teringat gitu indah banget. mizz u all.. Mary family, Nita, Kakak pertama bucci, Kakak kedua rerung n Rondo g tau kakak keberapa n kakak yang lain dari adik yang manis Acci sebagai adik yg termanis.