Senin, 28 April 2008

Cinta sejati

Setelah Menunggu 30 Tahun

Bagi yang tidak percaya dengan keabadian cinta, sebaiknya mendengar

cerita ini. Desember lalu, setelah menunggu selama 30 tahun, sepasang

kekasih dari Korea Utara dan Vietnam akhirnya bersatu dalam

pernikahan. Tiga dasawarsa bukanlah waktu yang pendek, tapi mereka

berhasil menjaga kesucian cinta mereka dari seberang lautan.

Kisah cinta ini bermula saat seorang mahasiswa kimia asal Vietnam

pergi ke Korea Utara pada 1971 untuk belajar. Mahasiswa muda itu,

Pham Ngoc Canh, jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang

wanita yang sekilas dilihatnya melewati pintu laboratorium di

Hamhung, tak jauh dari Pyongyang.

Pham pun nekat menemui Ri Young-Hui. Mereka lalu bertukar hadiah,

Pham memberi foto dan Ri memberikan alamat yang ditulis di sobekan

kertas.

Mereka bertemu diam-diam dan berpisah diam-diam. Pham memberitahu ibu

Ri agar memaksa putrinya menikah dengan pria lain saja karena mereka

berdua tidak mungkin dipertemukan. Rezim Korea Utara melarang

warganya berhubungan dengan orang asing, meski dari negara komunis

seperti Vietnam.

Ri menolak saran Pham dan ibunya untuk menikah dengan pria lain.

Bahkan ketika Pham pulang ke Hanoi karena tugas belajarnya selesai,

Ri berusaha bunuh diri. Pham pun akhirnya bertekad untuk

memperjuangkan cinta mereka.

Dibantu oleh ibu Ri, kedua kekasih ini menjalin hubungan hanya lewat

surat selama 20 tahun tanpa pernah bertemu sekalipun. Surat terakhir

diterimanya pada 1992.

Mengetahui Ri tak mungkin memperjuangkan persatuan mereka kembali,

Pham pun mengambil inisiatif untuk selalu mengusahakan pertemuan

mereka kembali.

Sebagai seorang penerjemah tim olahraga nasional, Pham beberapa kali

mengunjungi Korea Utara. Kesempatan ini selalu digunakannya untuk

menghubungi Ri. Namun, usahanya selalu gagal. Orang-orang di Korea

Utara selalu mengatakan, Ri telah menikah atau meninggal, tapi Pham

lebih percaya kesejatian cinta Ri ketimbang omongan orang-orang. Ia

menolak untuk percaya telah kehilangan kekasihnya.

Pham juga pernah berusaha melunakkan kakunya birokrasi dengan membawa

40 surat cinta dalam bahasa Korea yang dikumpulkannya selama 20 tahun

itu ke Kedutaan Besar Korea Utara di Hanoi. Ia berharap mereka mau

membantu. Namun usaha ini, seperti perjuangan sebelumnya, menemui

ketidakpastian.

Tahun-tahun terus berlalu dan rambut mereka sudah mulai beruban,

namun cinta mereka tak juga pupus. Tahun lalu, Pham melakukan usaha

terakhirnya saat ia mendengar delegasi politik Vietnam berkunjung ke

Pyongyang.

Ia kemudian menulis surat kepada Presiden dan Menteri Luar Negeri

Vietnam. Usahanya kali ini tak sia-sia. Beberapa bulan kemudian, ia

mendapat jawaban yang ditunggunya selama 30 tahun: pemerintah Korea

Utara mengizinkannya untuk menikahi Ri Young Hui.

September lalu, pasangan yang telah berusia 50 tahunan itu bertemu

kembali. Mereka pun sepakat untuk tidak menunda-nunda lagi pernikahan

yang sudah lama dinantikan itu. Desember lalu, di Hanoi, keduanya

menikah dengan dihadiri 700 tamu yang datang dengan mata berkaca-

kaca. bbc/qaris

Tidak ada komentar: